Rizkimu Tak Kan Kemana...!!!

Rizkimu Tak Kan Kemana. Allah-azza wa jalla-menjadikan manusia berbeda-beda dalam banyak hal termasuk dalam rizki dan ilmu, semua itu sesuai hikmah dan kehendak Allah-ta’ala-:

.......وَاللَّهُ فَضَّــــلَ بَعْضَــكُـــمْ عَلـَى بَعـــــْضٍ فِي الــــرِّزْقِ

“Dan Allah-lah yang melebihkan sebagian kalian atas yang lain dalam hal rizki….”.(Surat an-Nahl yat ke-71).
Rizkimu Tak Kan Kemana...!!!

Imam as-Syaukani-rahmatullah alih-mengomentari ayat yang mulia ini dengan mengatakan: 

جعـــــلــَكم متـــفــــــاوِتـــين فيه، فـــوسَّـــع عـــلى بعــــض عِبــــاده حــــتى جعَــل له مِن الرِّزق مــــا يَكـــــفي أُـلوفًـــا مؤلَّفــــةً مِن بــــني آدم, وضـــيقـــه عــلى بعــض عبــاده حتى صــار لا يجـــد القــــوت إلا بســــؤال الــناس والتكفّــــُف لهم؛ وذلك لحِكمـــة بالِغــــة تَقصـــــُر عقول العِباد عن تعــــقـــلُّــــها والاطـــلاع على حـــقيقـــــة أسبـــــابـــها، وكمــــا جعـــــل التفــــــاوُت بــــين عِبـــــاده في المــــــال جــــعله بينــــهم في العقــــل والعِـــــلم، والفَهـــــم وقــــــوة الــــبدن وضعفِــــــه، والحُسْـــــــن والقُبـــــــح والصحَّــــــة والسقــــــم، وغيــــــر ذلك مــــــِن الأحــــــــوال.

“Allah menjadikan kalian berbeda-beda dalam urusan rizki, maka sebagian hamba diluaskan rizkinya oleh Allah, sampai-sampai harta benda yang ia miliki bisa mencukupi jutaan bahkan milyaran manusia, namun sebagian hamba justru disempitkan oleh Allah-ta’ala-, bahkan sampai ada di antara mereka yang hanya untuk mencari makan sehari-harinya saja harus meminta-minta dan mengemis kepada orang lain. Itu semua karena hikmah (dari Allah) yang kadang akal manusia tidak bisa memahaminya dan tidak bisa melihat sebabnya. Dan sebagaimana Allah menjadikan kita berbeda-beda dalam hal harta benda, maka begitu pula dalam hal kecerdasan, ilmu, kefahaman, lemah dan kuatnya badan, tampan dan jeleknya paras, sehat dan sakit dan keadaan-keadaan lainnya Allah menjadikan kita berbeda-beda dan bertingkat-tingkat.(Fathul Qadiir : 3/213).

Dalam ayat lainnya:

وَلَـــوْ بَســـَطَ اللَّهُ اـلــــرِّزْقَ لِعِبَــــادِهِ لَبَـــــغَـــوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكـــِنْ يُنـــــَزِّلُ بِقَـــــدَرٍ مـــَا يَشَــــاءُ إِنَّــــهُ بِعِبَــــادِهِ خَبِيـــــــرٌ بَصِيـــــــرٌ

Dan seandainya Allah melapangkan rizki sedemikian luas kepada hamba-hambaNya tentulah mereka bakal melampaui batas dimuka bumi, namun Allah menurunkan apa yang di kehendaki-Nya sesuai ukuran. Sesungguhnya Allah maha mengetahui keadaan hamba2-Nya dan maha melihat.”(Surat as-Syura’ ayat yang ke-27).

Lihatlah bagaimana Allah mengakhiri ayat yang mulia ini dengan namanya yang mulia yaitu (الخبير) yaitu maha mengetahui, mengetahui keadaan hambanya, ia diberikan rizki sesuai dengan keadaanya, sesuai dengan kondisinya. Di mana jika dia berikan rizki seluas-luasnya bisa jadi membuatnya melampaui batas dan berbuat durhaka kepada penciptanya, Allah menguatkan lagi makna ini dengan menggandengkan namanya yang mulia (الخبير) dengan nama-Nya yang lain yaitu (البصير) yaitu maha melihat, maha melihat kondisi dan keadaan masing-masing hambanya. at-Thabari-rahimullah-mengomentari ayat ini dengan berkata:

ولــــو بسَـــــط الله الــــرزق لعِبــــاده، فــــوسَّعـــــه وكثَّــــــره عنـــــدهم لبغَــــوا؛ فتجــــــاوَزوا الحــــــد الذي حــدَّه الله لهـــــم إلى غـــــير الذي حــــده لهــــم في بــــــلاده بـــــركوبهـــــم في الأرض مــــا حظـــــره عليـــــهم، ولكنــــــه يُـــنـــــــزِّل رِزقهم بقــــــدر؛ لكِفـــــايتِــــــهم الذي يَشـــــاء مـــنه

“Seandainya Allah melapangkan, meluaskan serta memperbanyak begitu saja rizki kepada setiap hamba-hambanya niscaya mereka akan melampaui batas, mereka akan melampaui batasan yang digariskan oleh Allah untuk mereka, mereka akan menempuh jalan yang salah dengan melakukan apa yang dilarang oleh Allah. Namun begitulah, Allah menurunkan rizki masing-masing mereka dengan kadar dan ukuran, untuk mencukupi mereka sesuai dengan kehendak-Nya.”(Jaami’ al-Bayaan : 21/535).

Senada dengan ayat-ayat ini, Rasulullah-shallallahualaihi wa sallam-bersabda:

لا تستبــــــطئوا الــــــرزق ، فـــــإنه لـــن يمـــــوت العــــبد حـــــتى يبلغـــــهُ آخرُ رِزْقٍ هـــو له، فأجــملـــــوا في الــطلـــب: أخـــذ الحـــلال، وتـــرك الحــــرام

“Jangan kalian menganggap bahwa rizki kalian lambat datangnya, ketahuilah sesungguhnya seseorang itu tak akan meninggal dunia sampai rizki terakhirnya sampai kepadanya, maka carilah rizki itu dengan cara yang baik (halal): yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram.”(Silsilah al-Ahadits as-Shahihah : 2607).

Dalam hadits yang lain:

.....أيهــــا النــــاسُ اتقــــــوا اللهَ ، و أَجـــــمِــــــلوا في الــــطــــَّلَبِ ، فــــإنَّ نفسًــــا لـــن تمـــــوتَ حــــتى تستـــــوفِيَ رزقَـــــــها

“Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan carilah rizki itu dengan cara yang baik, ketahuilah sesungguhnya seseorang itu tak akan meninggal sampai ia mengambil secara sempurna rizkinya (yang telah ditentukan oleh Allah-ta’ala-…..”(Shahih al-Jami as-Shaghiir : 2742).

1 Response to "Rizkimu Tak Kan Kemana...!!!"

Digital Marketing Agency Delhi mengatakan...

I really appreciate your professional approach. These are pieces of very useful information that will be of great use for me in future.

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.