Nuzulul Qur’an atau Turunnya al-Qur’an
melalui 2 fase:
Fase
Pertama : al-Qur’an diturunkan oleh Allah
ke Baitul Izzah ke langit yang paling dekat.
Apakah
al-Qur’an itu diturunkan Allah secara keseluruhan ke Baitul Izzah ataukah
diturunkan bertahap sesuai dengan kejadian dan keadaan?
Dalam
masalah ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama, penyebab perbedaan
pendapat ini adalah perbedaan pandangan dalam memahami beberapa ayat al-Qur’an
yang menunjukkan bahwa al-Qur’an itu turun dalam satu waktu, misalnya firman
Allah:
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan yang padanya diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk
bagi manusia dan sebagai penjelas dari petunjuk itu dan al-Furqan.”(al-Baqarah:185).
Begitu juga firman-Nya:
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya
kami menurunkannya (al-Qur’an) pada saat lailatul qadr.”(al-Qadr:1).
Mengenai
cara nuzulul qur’an ke Baitul Izzah ada dua pendapat yang masyhur:
Pertama,
pendapat kebanyakan para ulama, bahwasanya al-Qur’an itu diturunkan sekaligus
dalam satu waktu ke Baitul Izzah ini pada saat lailatul qadr, lalu diturunkan
oleh Allah kepada Nabi-shallallahu alaihi wasallam-secara bertahap sesuai dengan
kejadian-kejadian yang ada selama 23 tahun.
Dari
Ibnu Abbas-radiallahu anhuma-, beliau berkata terkait firman Allah dalam surat
al-Qadr ayat 1 diatas, al-Qur’an itu diturunkan sekaligus saat lailatul qadr,
kemudian Allah menurunkan al-Qur’an itu secara bertahap kepada Nabi-shallallahu
alaihi wasallam-.[1]
Pendapat
kedua, al-Qur’an diturunkan ke Baitul Izzah secara bertahap, namun turunnya
dimulai pada saat Lailatul Qadr sesuai dengan kejadian dan keadaan yang ada,
inilah pendapat yang dipegang oleh salah seorang ulama tabi’in yaitu as-Sya’bi.
Jika
kita perhatikan, khilaf ini tidak terlalu berpengaruh terkait masalah turunnya
al-Qur’an ini.
Az-Zarkasyi-rahimahullah-berkata:”Jika
ada yang bertanya apa hikmah di balik turunnya al-Qur’an secara keseluruhan ke
Baitul Izzah?
Maka
kita jawab:”Untuk mengagungkan apa yang diturunkan ini dan kepada siapa
diturunkan, seolah membertahukan kepada penduduk langit yang tujuh bahwa inilah
kitab terakhir yang diturunkan kepada Rasul terakhir untuk ummat yang termulia.”[2]
Fase
kedua: bahwasanya al-Qur’an diturunkan
oleh Allah kepada Nabi-shallallahu alaihi wasallam-melalui mala’ikat Jibril,
dalam hal ini para ulama sepakat bahwa al-Qur’an itu diturunkan kepada beliau
dengan berangsur-angsur sesuai dengan kejadian dan keadaan yang ada, Allah
berfirman yang artinya:
“Dan
al-Qur’an itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya
secara perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.”(al-Isra’:106).
0 Response to "Nuzulul Qur'an"
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.