Hadits Dha'if dan Palsu Seputar Menuntut Ilmu


Di antara sekian banyak hadits dha’if dan palsu yang beredar di tengah kaum muslimin ialah seputar masalah ilmu. Sampai saat ini masih banyak para kiyai, ustadz, dan muballigh yang masih menyampaikan hadits-hadits tersebut. Di antara hadits lemah dan palsu seputar ilmu yang tersebar  di masyarakat adalah  sebagai berikut:


عُلَمَاءُ أُمَّتِي كَأَنْبِيَاءِ بَنِي إِسْرَائِيْلَ.
1.”Ulama-ulama ummatku seperti Nabi-Nabi dari Bani Isra’il.”
   HADITS INI TIDAK ADA ASALNYA
   Hadits ini sama sekali tidak ada asalnya dari Nabi –shalallahu ‘alaihi wasallam- dengan ijma’ para ulama sebagaimana diterangkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitabnya Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha’iifah (466).



أَنَا دَارُ الْحِكْمَةِ وَعَلِيٌّ بَابُهَا.
2 .“Aku adalah kota ilmu sedangkan ‘Ali adalah pintunya”
   HADITS INI MUNGKAR
   Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3723), dari hadits ‘Ali. Dia berkata, “Hadits ini gharib munkar.”



أَنَا مَدِيْنَةُ عِلْمٍ وَعَلِيٌّ بَابُهَا, فَمَنْ أَرَادَ الْعِلْمَ فَلْيَأْتِ الْبَابَ.
3. “Aku adalah kota ilmu sedangkan ‘Ali adalah pintunya. Maka barangsiapa yang menginginkan ilmu, hendaklah ia mendatangi pintunya.”
   HADITS INI MAUDHU’ (PALSU)
   Seluruh riwayat di atas adalah palsu sebagaimana telah dijelaskan oleh para imam ahli hadits seperti imam Ibnul Jauzi dalam kitabnya al-Maudhu’aat (III/349-355). Syaikh al-Albani dalam Dha’iif al-Jaami’ish Shagiir(no.1322) dan Silsilah al-Ahaadits adh-Dha’iifah (no.2955).




مَنْ أَرَادَ أَنْ يُؤْ تِيَهُ اللهُ عِلْمًا بِغَيْرِ تَعَلُّمٍ وَهُدًى بِغَيْرِ هِدَايَةٍ فَلْيَزْهَدْ فِي الدُّنْيَا
4. “Barangsiapa yang ingin diberikan ilmu oleh Allah tanpa belajar dan ingin mendapat petunjuk tanpa hهdayah, maka hendaklah ia zuhud terhadap dunia”
   HADITS INI TIDAK ADA ASALNYA
   Demikianlah ditegaskan oleh Imam ‘Ali al-Qari (wafat th. 1014 H) dalam kitabnya al-Mashnu’ fii Ma’rifatil Hadiits al-Maudhuu’ (no.318).




اُطْلُبُوا الْعِلْمَ كُلَّ اثْنَيْنٍ وَخَمِيْسٍ فَإِنَّهُ مُيَسَّرٌ لِمَنْ طَلَبَ, وَإِذَا أَرَادَ أَحَدُكُمْ حَاجَةً قَاليُبَكِّرْ إِلَيْها فَإِنَّي سَأَلْتُ رَبِّيْ أَنْ يُبَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُوْرِهَا
5. “Tuntutlah ilmu setiap hari senin dan hari kamis karena akan dimudahkan bagi orang yang menuntutnya. Dan apabila seseorang dari kalian menghendaki suatu keperluan, maka berpagi-pagilah mencarinya, karena sesungguhnya aku memohon  kepada Rabb-ku agar memberikan keberkahan kepada ummatku di pagi harinya.”
   HADITS INI MAUDHU’ (PALSU)
   Syaikh al-Albani mengatakan, “Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu ‘Adi dalam al-Kamil (I/364, IV/1-2), dari jalam Muhammad bin Ayyub bin Suwaid dari bapaknya. Ia ( Muhammad bin Ayyub bin Suwaid ) dilemahkan oleh ad-Daruquthni. Ibnu Hibban berkata, ‘Tidak halal meriwayatkan darinya.’ Abu Zur’ah berkata, ‘Aku telah melihat ia memasukkan hadits-hadits yang palsu ke dalam kitab bapaknya.’ Disebutkan oleh adz-Dzahabi dalam al-Miizaan (III/487, no. 7260).” Syaikh al-Albani berkata. “Sanad hadits ini sangat lemah. Ayyub bin Suwaid –ar-Ramli- perawi yang jujur, namun sering salah sebagaimana disebutkan dalam at-Taqriib.” (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha’iifah no. 2491). Yang shahih adalah hadits:

اللهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُوْرِهَا

“Ya Allah, berikanlah keberkahan pada ummatku di pagi harinya”[1] .


[1] Dikutip dari “Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga” oleh Ust.Yazid Abdul Qadir Jawaz hlm.293-296.

0 Response to "Hadits Dha'if dan Palsu Seputar Menuntut Ilmu"

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.